Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S,
A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan
huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah
yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus
ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format
penulisan himpunan yang umum dipakai.
Minggu, 30 Desember 2012
Jumat, 21 Desember 2012
Gebyar PAUD
Inilah cuplikan beberapa foto gebyar PAUD kecamatan Gedangsari yang terselenggara pada tanggal 3 Juli 2012, dengan tema:
PERILAKU DAN AKHLAQKU BAIK, TUTUR KATAKU SOPAN, JIWA RAGAKU SHAT KARENA AKULAH GENERASI PEMBAHARU BANGSA
pembukaan gebyar paud |
Selasa, 18 Desember 2012
Menentukan Skala, Jarak Sebenarnya dan Jarak pada Gambar
1. Menentukan
Skala Peta/Denah
Penggunaan
perbandingan salah satunya untuk menentukan skala. Salah satu cara menentukan
skala yaitu dengan menyederhanakan pecahan.
Skala = jarak pada gambar (model)/ jarak sebenarnya
Secara umum, skala 1 : p artinya setiap jarak 1 cm pada
gambar (model) mewakili p cm jarak sebenarnya.
Catatan
Skala biasanya dituliskan pada bagian bawah peta, denah, model gedung, dan gambar berskala lainnya.
Penulisan skala yang baik adalah dalam bentuk perbandingan paling sederhana.
gambar (model) mewakili p cm jarak sebenarnya.
Catatan
Skala biasanya dituliskan pada bagian bawah peta, denah, model gedung, dan gambar berskala lainnya.
Penulisan skala yang baik adalah dalam bentuk perbandingan paling sederhana.
Perhatikan contoh di bawah ini!
Kota P dan kota Q
berjarak 30 km, sedangkan jarak pada peta 10 cm. Skala peta dapat ditentukan
sebagai berikut.
Skala = Jarak pada
peta : Jarak sebenarnya
= 10 cm : 30 km
=
1 : 300.000
Keterangan 10 cm : 3.000.000 cm dapat dicari dengan
mencari perbandingan paling
sederhana yaitu dengan mencari FPB dari 10 dan 3.000.000.
FPB dari 10 dan 3.000.000 adalah 10, maka 10 : 10 = 1
dan 3.000.000 : 10 = 300.000
Jadi, skala peta 1 : 300.000, artinya setiap 1 cm pada peta mewakili 300.000 cm = 3 km pada jarak sebenarnya.
Jumat, 07 Desember 2012
'ilmu
Ilmu
didapat tidak hanya dari dalam kelas saja, dari luar bisa kita temukan juga. Di
mana saja kita bisa belajar, kita bisa mendapatkan ilmu. Ilmu itu mengalir
bagai air, so amalkan ilmu yang kita dapat. Punya ilmu tidak diamalkan percuma,
bagai genangan air. Air tergenang ada manfaatnya? kalau tempat bertelur nyamuk
pasti, bau nggak kalau tergenang terlalu lama? Tentu tidak mau kan seperti
genangan air yang tidak berguna. Sebaik-baiknya muslim itu berguna bagi muslim
lainnya, akan percuma kalau punya ilmu tidak diamalkan dan akan sia-sia juga
mengamalkan ssuatu tanpa mengetahui ilmunya.
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Artinya
:
Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Alam
terbentang luas di hadapan kita, bukti kemahabesaran Allah Ta'ala. Beberapa
potret santri TPA tepatnya di daerah KarangAsem, Sampang, GedangSari,
GunungKidul, yang mengisi liburan dengan OB (Out Bond).
Santri TPA M.Al-Huda |
Betapa semangatnya santri TPA
berangkat untuk mengikuti OB padahal hari libur, lebih enak di rumah duduk
manis nonton TV, atau game tapi tidak untuk pejuang yang tangguh ini. Menuntut
ilmu itu wajib.
رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi
muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Rabu, 05 Desember 2012
Ilmuan Muslim (bidang matematika)
Abu Al-Wafa’ Al-Buzjani adalah salah seorang ilmuwan Muslim terkemuka
dalam bidang matematik,disamping juga sebagai ahli astronomi. Nama
sebenar beliau ialah Muhammad bin Muhammad bin Yahya bin Ismail. Nama
gelarannya ialah Abu Al-Wafa’ Al-Buzjani Al-Hasib.
Al-Buzjani adalah namanya yang diambil dari nama tempat kelahirannya,
iaitu Al-Buzjan, iaitu sebuah desa kecil yang terletak di daerah
Khurasan di Iran, atau antara Nishapur dan Harrah. Manakala gelaran
Al-Hasib adalah gelaran umum yang diberikan kepada orang yang menekuni
bidang ilmu matematik.
Dalam kesusastraan Arab, namanya biasa disebut dengan nama-nama
berikut: Abu Al-Wafa’, Abu Al-Wafa’ bin Al-Abbas, Al-Buzjani, Abu
Al-Wafa’ Al-Buzjani.
Abu Al-Wafa’ dilahirkan di sebuah desa bernama Buzjan pada tahun 328H
(940 M). Tidak banyak rujukan sejarah yang menyebutkan secara lengkap
tentang sejarah pendidikannya.Namun yang jelas, ketika usianya masih
muda dia pernah mengunjungi Baghdad pada tahun 348 H (959 M).
Langganan:
Postingan (Atom)